Jumat, 04 November 2011

Sistem Informasi manajemen


SISTEM INFORMASI PERBANKAN

A. PENGERTIAN BANK
Secara sederhana dapat diartikan sebagai Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat, serta memberikan jasa bank lainnya
Menurut UU Perbankan No. 10 tahun 1998
Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu :
a. Menghimpun dana
b. Memberikan jasa-jasa lainnya
c. Menyalurkan dana
B. FUNGSI PERBANKAN
Lembaga Kepercayaan Masyarakat dan stabilitas ekonomi .Agent of stability, trust and welfare
Pertumbuhan Ekonomi .Agent of development/growth
Peningkatan Pemerataan .Agent of Equality
C. FUNGSI DAN PERANAN BANK
Sistem Informasi Perbankan
1. Stability, trust and welfare
2. Development
3. Equality Direct Investing Capital Market Financial Intermedi Other Investment
Jenis-jenis Bank (Klasifikasi Bank)
Menurut UU Perbankan No. 10 tahun 1998, bank dibagi atas 2 jenis yaitu :
1. Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Modal disetor 3 triliun rupiah
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Modal disetor Jabotabek Rp. 2 milyar Wilayah lainnya Rp. 500 juta Ibukota propinsi Rp. 1 milyar
Jenis-jenis bank berdasarkan :
a. Fungsi
•Bank Sentral (Bank Indonesia)
•Bank Umum, bank yang sumber utama dananya dari simpanan masyarakat, terutama giro, tabungan, deposito serta pemberian kredit jangka pendek dalam penyaluran dana
Bank Umum Konvensional
Bank Umum Syariah
Bank Pembangunan, bank yang dalam pengumpulan dananya terutama berasal dari penerimaan simpanan dalam bentuk deposito serta commercial paper jangka menengah dan panjang .BPR, kantor bank di kota kecamatan yang merupakan unsur penghimpunan dana masyarakat maupun menyalurkan dananya di sektor pertanian/pedesaan
BPR Konvensional
BPR Syariah

b. Kepemilikan
Bank Pemerintah (BNI, BRI, BTN, BDN, Bank Eksim, Bapindo,..) seluruh modalnya dari kekayaan Negara yang dipisahkan dan pendiriannya di bawah UU tersendiri Bank Pembangunan Daerah (DKI, Bank Jabar, BPD Sumut,…), modalnya merupakan harta kekayaan milik Pemda ybs Bank Swasta Nasional (BCA, Lippo, BII,…), milik swasta nasional, seluruh sahamnya dimiliki oleh WNI didirikan dalam bentuk Perseroan Terbatas
Sistem Informasi Perbankan
Bank Swasta Asing (Rabobank, ABN-Amro Bank,….), didirikan dalam bentuk cabang bank luar negeri atau campuran
Bank Koperasi (Bukopin), bank yang pengoperasiannya berlandaskan hukum koperasi dan anggotanya terdiri dari badan-badan hukum koperasi
c. Kegiatan Operasional Bank
Bank Devisa, diberikan hak dan wewenang oleh BI untuk melakukan transaksi valuta asing dan lalu lintas devisa serta hubungan koresponden dengan bank asing luar negeri Bank Non Devisa, bank yang dalam operasinya hanya melaksanakan transaksi di dalam negeri (rupiah) dan tidak melaksanakan transaksi valuta asing atau hub. dengan luar negeri
d. Sistem organisasi bank
Unit banking, jasa perbankan hanya diberikan melalui satu kantor bank saya (timbul karena bank hanya membatasi diri pada pelayanan yang kecil karena manajemennya tidak mau dicampuri) Branch banking, sistem operasional ada di beberapa tempat (dikendalikan dan diawasi oleh Kantor Pusat)
Correspondent banking, perwakilan suatu bank pada daerah/Negara yang tidak ada kantor bank yang bersangkutan (untuk membantu jasa pelayanan)
e. Penciptaan uang giral
Bank Primer (LIPPO, BII)  Tidak sekedar kumpulan dana dan memberi pinjaman, tapi melaksanakan segala transaksi yang berhubungan langsung dengan kas
Bank Sekunder (bank pasar, bank desa)
Sekedar melayani transaksi kas langsung seperti pinjaman dan simpanan 
DEFINISI STABILITAS SISTEM KEUANGAN
Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) sebenarnya belum memiliki definisi  baku yang telah diterima secara internasional. Oleh karena itu, muncul beberapa definisi mengenai SSK yang pada intinya mengatakan bahwa suatu sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil  pada saat sistem tersebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi. Di bawah ini dikutip beberapa definisi SSK yang diambil dari berbagai sumber:
” Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan.”
” Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik.”
” Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.”
Arti stabilitas sistem keuangan dapat dipahami dengan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan instabilitas di sektor keuangan. Ketidakstabilan sistem keuangan dapat dipicu oleh berbagai macam penyebab dan gejolak. Hal ini umumnya merupakan kombinasi antara kegagalan pasar, baik karena faktor struktural maupun perilaku. Kegagalan pasar itu sendiri dapat bersumber dari eksternal (internasional) dan internal (domestik). Risiko yang sering menyertai kegiatan dalam sistem keuangan antara lain risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional.
Meningkatnya kecenderungan globalisasi sektor finansial yang didukung oleh perkembangan teknologi  menyebabkan sistem keuangan menjadi semakin terintegrasi tanpa jeda waktu dan batas wilayah. Selain itu, inovasi produk keuangan semakin dinamis dan beragam dengan kompleksitas yang semakin tinggi. Berbagai perkembangan tersebut selain dapat mengakibatkan sumber-sumber pemicu ketidakstabilan sistem keuangan meningkat dan semakin beragam, juga dapat mengakibatkan semakin sulitnya mengatasi ketidakstabilan tersebut.
Identifikasi terhadap sumber ketidakstabilan sistem keuangan umumnya lebih bersifat forward looking (melihat kedepan). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi risiko yang akan timbul serta akan mempengaruhi kondisi sistem keuangan mendatang. Atas dasar hasil identifikasi tersebut selanjutnya dilakukan analisis sampai seberapa jauh risiko berpotensi menjadi semakin membahayakan, meluas dan bersifat sistemik sehingga mampu melumpuhkan perekonomian.  

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk,  dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan.   Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan.  Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.
Bertitik tolak dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API.  Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional.  Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta  pengembangan UMKM.

Dewasa ini, penggunaan online banking sudah sangat marak. Online banking menawarkan sejumlah keuntungan untuk pelanggan. Selain akses 24 jam sehari kepada nomor account pelanggan yang bersangkutan, pelanggan juga dipermudah karena tidak diharuskan datang ke bank apabila ingin melakukan transaksi. Selama pelanggan yang bersangkutan memiliki akses internet, mereka dapat selalu mengecek status keuangan mereka di bank. Adapun banyak sekali ragamnya jenis online banking yang ditawarkan oleh bank sekarang ini, misalnya saja fasilitas untuk membayar tagihan rekening (air, listrik) secara online. Fasilitas lainnya adalah pelanggan dapat mentransfer uang ke rekening lain dan juga beberapa online banking mengijinkan pelanggan untuk melakukan perdagangan mata uang. Hal ini berguna untuk membantu memotong bunga dari pinjaman. Online banking juga menawarkan kepada pelanggan mereka kartu kredit online, pinjaman personal, dan akun tabungan. Semua itu dapat dilakukan oleh online banking dewasa ini.
Selain menguntungkan pelanggan, online banking juga menguntungkan pihak bank. Jika pelanggan menggunakan online banking untuk membayar tagihan rekening atau mentransfer sejumlah uang ke rekening lain, itu berarti teller tidak perlu untuk mengangkat telpon, sehingga memampukan teller untuk dapat menolong pelanggan yang lain dan pada akhirnya menghasilkan uang lebih untuk bank. Sehingga semakin banyak pelanggan menggunakan online banking maka banyak bisnis yang bisa dikerjakan oleh bank yang pada gilirannya memberikan keuntungan yang lebih buat bank. Pada akhirnya, jika bank mendapat keuntungan maka bisa saja bank menawarkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi sehingga kembali dapat menguntungkan pelanggan.
Menilai dari popularitas yang sekarang, online banking akan terus popular dan digunakan di masa yang akan datang. Individual dan pelaku bisnis yang sebelumnya menolak untuk mengadopsi online banking sebagai alat komersial, sekarang tidak akan mempunyai banyak pilihan lagi. Kecepatan sistem online dalam melakukan transaksi akan mengalahkan metode tradisional sepenuhnya. Bagaimanapun juga, perkembangan dari online banking akan tergantung dari seberapa user-friendly nya fasilitas yang ada, penambahan fasilitas yang baru yang akan ditambahkan dan bagaimana konsep dari online banking dikemas sedemikian rupa untuk digunakan secara umum. Sayangnya sampai sekarang bank dan pelanggan masih jarang sepakat dalam hal fasilitas mana saja yang berguna dan tidak berguna. Sejumlah riset pasar dan polling pelanggan diperlukan untuk menjembatani jarak antara apa yang diperlukan dalam perbankan dan apa yang tersedia.
Salah satu penggunaan online banking di masa yang akan datang, menurut Bank of America, harus menyediakan kesempatan untuk mengembangkan perbankan di dalam cara-cara inovatif yang mengutamakan kecenderungan kelakuan pelanggan, pilihan yang ada, dan trend. Ide-ide baru yang dikembangkan harus menerapkan teknologi yang mengungkap wawasan yang mencakup skala sosial dan fisik yang luas, dari interaksi dengan pelanggan secara individu menuju kepada transaksi secara global. Perlu dilakukan riset guna menemukan inovasi untuk mengubah dunia perbankan secara menyeluruh. Peneliti akan menanyakan pertanyaan seperti : “Bagaimana caranya sehingga semua pelanggan dapat memiliki pengetahuan dan alat yang dibutuhkan untuk mengontrol keuangan mereka secara lebih baik di masa yang akan datang?”, “Bagaimana interaksi perbankan ber-evolusi ketika dunia pelanggan secara fisik dan virtual terjalin?”, dan “Bagaimana jaringan sosial mengubah pengalaman pelanggan menjadi lebih mudah, nyaman, dan lebih terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari? ”


PERKEMBANGAN INFORMASI PERBANKAN
Dewasa ini, penggunaan online banking sudah sangat marak. Online banking menawarkan sejumlah keuntungan untuk pelanggan. Selain akses 24 jam sehari kepada nomor account pelanggan yang bersangkutan, pelanggan juga dipermudah karena tidak diharuskan datang ke bank apabila ingin melakukan transaksi. Selama pelanggan yang bersangkutan memiliki akses internet, mereka dapat selalu mengecek status keuangan mereka di bank. Adapun banyak sekali ragamnya jenis online banking yang ditawarkan oleh bank sekarang ini, misalnya saja fasilitas untuk membayar tagihan rekening (air, listrik) secara online. Fasilitas lainnya adalah pelanggan dapat mentransfer uang ke rekening lain dan juga beberapa online banking mengijinkan pelanggan untuk melakukan perdagangan mata uang. Hal ini berguna untuk membantu memotong bunga dari pinjaman. Online banking juga menawarkan kepada pelanggan mereka kartu kredit online, pinjaman personal, dan akun tabungan. Semua itu dapat dilakukan oleh online banking dewasa ini.
Selain menguntungkan pelanggan, online banking juga menguntungkan pihak bank. Jika pelanggan menggunakan online banking untuk membayar tagihan rekening atau mentransfer sejumlah uang ke rekening lain, itu berarti teller tidak perlu untuk mengangkat telpon, sehingga memampukan teller untuk dapat menolong pelanggan yang lain dan pada akhirnya menghasilkan uang lebih untuk bank. Sehingga semakin banyak pelanggan menggunakan online banking maka banyak bisnis yang bisa dikerjakan oleh bank yang pada gilirannya memberikan keuntungan yang lebih buat bank. Pada akhirnya, jika bank mendapat keuntungan maka bisa saja bank menawarkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi sehingga kembali dapat menguntungkan pelanggan.
Menilai dari popularitas yang sekarang, online banking akan terus popular dan digunakan di masa yang akan datang. Individual dan pelaku bisnis yang sebelumnya menolak untuk mengadopsi online banking sebagai alat komersial, sekarang tidak akan mempunyai banyak pilihan lagi. Kecepatan sistem online dalam melakukan transaksi akan mengalahkan metode tradisional sepenuhnya. Bagaimanapun juga, perkembangan dari online banking akan tergantung dari seberapa user-friendly nya fasilitas yang ada, penambahan fasilitas yang baru yang akan ditambahkan dan bagaimana konsep dari online banking dikemas sedemikian rupa untuk digunakan secara umum. Sayangnya sampai sekarang bank dan pelanggan masih jarang sepakat dalam hal fasilitas mana saja yang berguna dan tidak berguna. Sejumlah riset pasar dan polling pelanggan diperlukan untuk menjembatani jarak antara apa yang diperlukan dalam perbankan dan apa yang tersedia.
Salah satu penggunaan online banking di masa yang akan datang, menurut Bank of America, harus menyediakan kesempatan untuk mengembangkan perbankan di dalam cara-cara inovatif yang mengutamakan kecenderungan kelakuan pelanggan, pilihan yang ada, dan trend. Ide-ide baru yang dikembangkan harus menerapkan teknologi yang mengungkap wawasan yang mencakup skala sosial dan fisik yang luas, dari interaksi dengan pelanggan secara individu menuju kepada transaksi secara global. Perlu dilakukan riset guna menemukan inovasi untuk mengubah dunia perbankan secara menyeluruh. Peneliti akan menanyakan pertanyaan seperti : “Bagaimana caranya sehingga semua pelanggan dapat memiliki pengetahuan dan alat yang dibutuhkan untuk mengontrol keuangan mereka secara lebih baik di masa yang akan datang?”, “Bagaimana interaksi perbankan ber-evolusi ketika dunia pelanggan secara fisik dan virtual terjalin?”, dan “Bagaimana jaringan sosial mengubah pengalaman pelanggan menjadi lebih mudah, nyaman, dan lebih terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari? ”


KESIMPULAN
Setiap orang membutuhkan fasilitas perbankan yang Online,karena berharap semuanya mudah untuk didapatkan dan digunakan secara cepat.
SARAN
Dunia perbankan seharusnya melalukan inovasi serta kreativitas dalam mlakukan perubahan teknologi informasi dalam hal pelayanan kepada nasabah.